Rabu, 08 Mei 2019

Sabar itu mustika

Ass...wr.wb selamat malam semua yg disini dan yg di sana๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜ , semoga selalu sehat dan rejeki tambah lancar..amin.

  Sekarang bulan puasa yg penuh berkah dan tentu banyak sekali godaan-godaan, baik godaan internal maupun eksternal.           Dlm dunia ini jelas tidak luput dari berbagai macam " RASA " Rasa cinta benci iri dengki dan msh banyak lagi yg lainnya๐Ÿ˜.dgn bersabar tentu hidup kita semakin nyaman dan hati merasa tenang.kalo gk percaya coba aja sendiri๐Ÿ˜๐Ÿ˜๐Ÿ˜


Sabtu, 27 Oktober 2018

Kisah prabu siliwangi

Kisah Prabu Siliwangi sangat dikenal dalam sejarah Sunda sebagai Raja
Pajajaran. Salah satu naskah kuno yang menjelaskan tentang perjalanan
Prabu Siliwangi adalah kitab Suwasit. Kitab yang ditulis dengan
menggunakan bahasa sunda kuno di dalam selembar kulit Macan putih yang
ditemukan di desa pajajar Rajagaluh Jawa Barat. Prabu Siliwangi seorang
raja besar pilih tanding sakti mandraguna, arif  dan bijaksana
memerintah rakyatnya di kerajaan Pakuan Pajajaran Putra Prabu
Anggalarang atau Prabu dewa Niskala Raja dari kerajaan Gajah dari
dinasti Galuh yang berkuasa di Surawisesa atau Kraton Galuh di Ciamis
Jawa Barat.

Pada masa mudanya dikenal dengan nama Raden Pamanah Rasa. Sejak kecil
beliau diasuh oleh Ki Gedeng Sindangkasih, seorang juru pelabuhan Muara
Jati di kerajaan Singapura (sebelum bernama kota Cirebon).

Setelah Raden pemanah Rasa Dewasa dan sudah cukup ilmu yang diajarkan
oleh Ki Gedeng Sindangkasih. Beliau kembali ke kerajaan Gajah untuk
mengabdi kepada ayahandanya prabu Angga LarangDewa Niskala. Setelah itu
Raden pemanah Rasa Menikahi Putri Ki Gedeng Sindangkasih.

Yang bernama Nyi Ambet kasih. Ketika itu Kerajaan gajah dalam
pemerintahan Prabu dewa Niskala atau prabu Angga Larang sedang dalam
masa keemasanya. Wilayahny terbentang luas dari Sungai Citarum di
karawang yang berbatasan langsung dengan kerajaan Sunda, sampai sungai
Cipamali berbatasan dengan Majapahit.

Silsilah Prabu Siliwangi sebagai keturunan ke-12 dari Maha Raja Raja Adi
MulyaRatu Galuh Ajar Sukaresi.

1.  MAHA RAJA ADI MULYARATU GALUH AJAR SUKARESI MENIKAH DENGAN DEWI
NAGANINGRUMNYI UJUNG SEKARJINGGA BERPUTRA :
2.PRABU CIUNG WANARA  BERPUTRA :
3.SRI RATU PURBA SARI BERPUTRA :
4.PRABU LINGGA HIANG  BERPUTRA :
5.PRABU LINGGA WESI   BERPUTRA :
6.PRABU SUSUK TUNGGAL BERPUTRA :
7.PRABU BANYAK LARANG BERPUTRA :
8.PRABU BANYAK WANGI  BERPUTRA :
9.PRABU MUNDING KAWATIPRABU LINGGA BUANA BERPUTRA :
10. PRABU WASTU KENCANA (PRABU NISKALA WASTU KANCANA) BERPUTRA :
11. PRABU ANGGALARANG (PRABU DEWATA NISKALA) MENIKAH DENGAN DEWI SITI
SEMBOJADEWI RENGANIS BERPUTRA :
12. SRI BADUGA MAHA RAJA - WALIYULLOH JAYA DEWATA RADEN PAMANAH RASA
(1459-1521M) (GELAR : PRABU SILIWANGI). MEMPUNYAI HARIMAU PUTIH DARI
BANGSA JIN NAMANYA SI TABLOPRABU GILING WESI SAKTI DARI CURUG SAWER
TALAGA MAJALENGKA.

Pada suatu Hari Prabu AnggaLarang geram karena banyak dari penduduknya
di muara jati yang beragama Hindu pindah keagama Baru yang Dibawa oleh
Alim Ulama dari Campa kamboja bernama Syekh Quro.

Agama tersebut Bernama Islam. Maka diUtuslah Beberapa orang
kepercayaannya untuk mengusir Ulama itu dari Tanah Jawa.

Konon kabarnya, Ulama besar yang bergelar Syekh Qurotul’ain dengan nama
aslinya Syekh Mursyahadatillah atau Syekh Hasanudin, beliau adalah
seorang yang arif dan bijaksana dan termasuk seorang ulam yang hafidz Al
Qur’an serta ahli Qiro’at yang sangat merdu suaranya.

Syekh Quro adalah putra ulama besar Mekkah, penyebar agama Islam di
negeri Campa (Kamboja) yang bernama Syekh Yusuf Siddik yang masih
keturunan dari Sayidina Hussen Bin Sayidina Ali RA dan Siti Fatimah
putri Rosulullah SAW.

Sebelum Beliau datang ke tanah jawa sekitar tahun 1409 Masehi, Syekh
Quro pertama kali menyebarkan Agama islam di negeri Campa Kamboja, lalu
ke daerah Malaka dan dilanjutkan ke daerah Martasinga Pasambangan dan
Japura akhirnya sampailah ke Pelabuhan Muara Jati yang saat itu
Syahbandar digantikan oleh ki gedeng Tapa karena Ki gedeng Sindangkasih
telah wafat.

Disini beliau disambut dengan baik oleh Ki Gedeng Tapa atau Ki Gedeng
Jumajan Jati, yang masih keturunan Prabu Wastu Kencana Ayah dari Prabu
Anggalarang dan oleh masyarakat sekitar.

Mereka sangat tertarik dengan ajaran yang disampaikan oleh Syekh Quro
yang disebut ajaran agama Islam. Sampailah para utusan itu di depan
pondokan Syekh Quro, utusan itu menyampaikan Perintah dari Rajanya agar
penyebaran agama Islam di Muara Jati harus segera dihentikan.

Perintah dari Raja Gajah tersebut dipatuhi oleh Syeh Quro. Namun, kepada
utusan prabu Anggalarang yang mendatangi Syekh Quro, beliau
mengingatkan, meskipun ajaran agama Islam dihentikan penyebarannya. Tapi
kelak, dari keturunan Prabu Anggalarang akan ada yang menjadi seorang
Wali Allah.

Beberapa saat kemudian beliau pamit pada Ki Gedeng Tapa untuk kembali ke
negeri Campa, di waktu itu pula Ki Gedeng Tapa menitipkan putrinya yang
bernama Nyi Mas Subang Larang, untuk ikut dan berguru pada Syekh Quro.
Berangkatlah Syeh Quro bersama Nyi Subang Larang dengan menggunakan
perahu kembali ke negri Campa Kamboja.

Sebagai Seorang putra Raja Beliau tidak betah tinggal diam di istana,
Raden Pamanah Rasa kerap mengembara menyamar menjadi Rakyat Jelata dari
daerah satu ke daerah lainya, menolong yang lemah dan memberantas
keangkaramurkaan.

Gemar bertapa dan mencari kesaktian, di dalam salah satu pengembarannya,
ketika beliau hendak beristirhat di Curug atau air terjun,curug itu
bernama Curug Sawer yang terletak di daerah Majalengka, Raden Pemanah
Rasa dihadang oleh siluman Harimau Putih Pertempuran pun tak terelakkan.

Raden Pamanah Rasa dan Siluman Harimau Putih yang diketahui memiliki
kesaktian tinggi itu pun bertarung sengit hingga Setengah Hari,Namun
kesaktian Prabu Pamanah Rasa berhasil memenangi pertarungan dan membuat
siluman Harimau Putih tunduk kepadanya.

Harimau Putih itu memberi sebuah pusaka yang terbuat dari kulit Macan,
Dengan pusaka itu beliau bisa Terbang Laksana burung, Menghilang tak
terlihat oleh mata (ajian Halimun),berjalan secepat angin (Ajian Saepi
Angin) dan bisa mendatangkan Bala tentara Jin. Harimau itupun memutuskan
untuk mengabdi kepada Raden Pamanah Rasa sebagai pendamping beliau.
Dengan tunduknya Raja siluman Harimau Putih, maka meluaslah wilayah
kerajaan Gajah.

Siluman Harimau Putih beserta pasukannya selanjutnya dengan setia
mendampingi dan membantu Raden Pamanah Rasa. Salah satunya kala Kerajaan
Gajah menundukkan kerajaan-kerajaan yang memeranginya. Siluman Harimau
Putih juga turut membantu Raden Pamanah rasa saat kerajaan Pajajaran
diserang oleh pasukan Mongol pada masa kekaisaran Kubilai Khan.

Karna Jasa-jasa anaknya yg begitu besar dalam kejayaan kerajaan gajah,
maka diangkatlah Raden pemanah Rasa sebagai Raja kedua di kerajaan tersebut.

Prabu Pamanah Rasa pun selanjutnya mengubah nama kerajannya menjadi
kerajaan Pajajaran. Yang berarti menjajarkan atau menggabungkan kerajaan
Gajah dengan kerajaan Harimau Putih. Seiring meluasnya wilayah kerajaan
Gajah,Prabu Pamanah Rasa kemudian membuat senjata sakti yang pilih tanding.

Beliau menyuruh Eyang Jaya Perkasa untuk membuat senjata pisau berbentuk
Harimau sebanyak tiga Buah, dalam Tiga Warna, yaitu Kuning, Hitam, Putih.

Senjata pertama yang berwarna hitam, dibuat dari batu yang jatuh dari
langit yang sering disebut meteor, yang dibakar dengan kesaktian Prabu
Pamanah Rasa dalam membentuk besi yang diperuntukkan untuk membuat
senjata tersebut.

Senjata Kedua dibuat dari air, api yang dingin, yang warnanya kuning
dibekukan menjadi besi kuning, Senjata ketiga dari besi biasa yang
direndam dalam air hujan menjadi putih berkilau. Senjata itu selesai
dalam waktu tujuh hari.

Semalam penuh Pengeran Pamanah Rasa memikirkan nama untuk senjata sakti
tersebut, tepat ayam berkokok ditemukan nama untuk ketiga barang
tersebut, pisau pusaka itu di beri nama *KUJANG* (Senjata Berbentuk
Harimau), dikarenakan Pusaka itu ada tiga, maka kujang tersebut di beri
nama *"Kujang Tiga Serangkai"*, yang artinya beda-beda Tapi Tetap Sama.


*HARIMAU PUTIH SI TABLO*

Dan pusaka itu yang kini menjadi lambang dari propinsi Jawa Barat,
senjata itu berbentuk melengkung dengan ukiran harimau di gagangnya.
Ukiran harimau di gagang Kujang konon sebagai pengingat terhadap
pendamping setianya, jin harimau si Tablo.

Beberapa Tahun kemudian Syekh Quro datang kembali ke negeri Pajajaran
beserta Rombongan para santrinya, dengan menggunakan Perahu dagang dan
serta didalam rombongan adalah, Nyi Mas Subang Larang, Syekh Abdul
Rahman. Syekh Maulana Madzkur dan Syekh Abdilah Dargom.

Setelah Rombongan Syekh Quro melewati Laut Jawa dan Sunda Kelapa dan
masuk Kali Citarum,yang waktu itu di Kali tersebut ramai dipakai Keluar
masuk para pedagang ke Pajajaran, akhirnya rombongan beliau singgah di
Pelabuhan Karawang.

Menurut buku sejarah masa silam Jawa Barat yang terbitan tahun 1983
disebut, Pura Dalem. Mereka masuk Karawang sekitar 1416 M yang mungkin
dimaksud Tangjung Pura, dimana kegiatan Pemerintaahan dibawah kewenangan
jabatan Dalem. Karena rombongan tersebut, sangat menjunjung tinggi
peraturan kota Pelabuhan, sehingga aparat setempat sangat menghormati
dan, memberikan izin untuk mendirikan Mushola (1418 Masehi) sebagai
sarana ibadah sekaligus tempat tinggal mereka. Setelah beberapa waktu
berada di pelabuhan Karawang, Syekh Quro menyampaikan dakwah-dakwahnya
di mushola yang dibangunya (sekarang Mesjid Agung Karawang). Dari
urainnya mudah dipahami dan mudah diamalkan, ia beserta santrinya juga
memberikan contoh pengajian Al Qur’an menjadi daya tarik tersendiri di
sekitar Karawang.

Ulama besar ini sering mengumandangkan suara Qorinya yang merdu bersama
murid-muridnya, Nyi Subang Larang, Syekh Abdul Rohman, Syekh Maulana
Madzkur dan santri lainnya seperti, Syekh Abdiulah Dargom alias Darugem
alias Bentong bin Jabir Modafah alias Ayekh Maghribi keturunan dari
sahabat nabi (sayidina Usman bin Affan).

Berita kedatangan kembali Syekh Quro, rupanya terdengar oleh Prabu
Anggalarang yang pernah melarang penyebaran agama islam di muara jati,
sehingga Prabu Anggalarang mengirim utusannya.untuk menutup pesantren
Syekh Quro dengan paksa. Utusan yang datang itu adalah Putra Mahkota
yang bernama Raden Pamanah Rasa. Sesampainya di depan pesantren Raden
pemanah Rasa tertambat hatinya oleh alunan suara merdu yang
dikumandangkan oleh Nyi Subang Larang, ”Saat melantunkan Ayat-ayat Al
Qur’an,”

Prabu Pamanah Rasa akhirnya mengurungkan niatnya untuk menutup pesantren
tersebut. Atas kehendak yang Maha Kuasa Prabu Pamanah Rasa, menaruh
perhatian khususnya pada Nyi Subang Larang yang cantik dan merdu suaranya.

Beliau pun menyampaikan keinginanya untuk mempersunting Nyi Subang
Larang sebagai permaisurinya. Pinangan tersebut diterima tapi, dengan
syarat mas kawinnya yaitu Lintang Kerti Jejer Seratus yang di maksud itu
adalah simbol dari Tasbeh yang merupakan alat untuk berdzikir.

Selain itu, Nyi Subang Larang mengajukan syarat lain agar kelak
anak-anak yang lahir dari mereka harus menjadi Raja. seterusnya menurut
cerita, semua permohonan Nyi Subang Larang disanggupi oleh Raden Pamanah
Rasa. Atas petunjuk Syekh Quro, Prabu Pamanah Rasa segera pergi ke
Mekkah. Di tanah suci Mekkah, Prabu Pamanah Rasa disambut oleh seorang
kakek penyamaran dari Syekh Maulana Jafar Sidik. Prabu Pamanah Rasa
merasa keget, ketika namanya di ketahui oleh seorang kakek. Dan Kekek
itu, bersedia membantu untuk mencarikan Lintang Kerti Jejer Seratus
dengan syarat harus mengucapkan dua Kalimah Syahadat. Sang Prabu Pamanah
Rasa denga tulus dan ikhlas mengucapkan, dua Kalimah Syahadat yang makna
pengakuan pada Allah SWT, sabagai satu-satunya Tuhan yang harus disembah
dan, Muhammad adalah utusannya.

Semenjak itulah, Prabu Pamanah Rasa atau Prabu Silihwangi masuk agama
Islam dan menerima Lintang Kerti Jejer Seratus atau Tasbeh, mulai dari
itu,Prabu Pamanah Rasa diberi ajaran tentang agama islam yang sebenarnya.

Setelah itu Prabu Pamanah Rasa segera kembali ke Kraton Pajajaran, Untuk
melangsungkan pernikahannya denga Nyi Subang Larang waktu terus berjalan
maka pada tahun 1422 M, pernikahan di langsungkan di Pesantren Syekh
Quro dan dipimpin oleh Syekh Quro.

Hasil dari pernikahan tersebut mereka dikarunai 3 anak yaitu :
1. Raden Walangsungsang (Pangeran Cakrabuana)(1423 Masehi)
2. Nyi Mas Rara Santang (1426 Masehi)
3. Prabu Kian santang atau Raden Sangara atau Syeh Sunan Rohmat Suci
(1428 Masehi).

Nama Silihwangi pun dan dikenal sebagai raja yang mencintai rakyatnya.
Dia meminta agar pajak hasil bumi tidak memberatkan rakyat. Dia juga
mengatur pemerintahan dengan cukup baik sehingga Pajajaran disegani.
Kemudian Prabu Silihwangi Menikahi putri Prabu Susuktunggal Raja dari
kerajaan Sunda, yang bernama Kentring Manik Mayang Sunda. Jadilah antara
Raja Sunda dan Raja Galuh yang seayah ini menjadi besan. Pada tahun
1482, Prabu Dewa Niskala menyerahkan Tahta Kerajaan Galuh kepada
puteranya Raden pemanah Rasa atau Jaya Dewata.

Demikian pula dengan Prabu Susuktunggal yang menyerahkan Tahta Kerajaan
Sunda kepada menantunya ini (Jayadewata). Dengan peristiwa yang terjadi
pada tahun 1482 itu, kerajaan warisan Wastu Kencana berada kembali dalam
satu tangan.


PRABU SILIHWANGI*
Beliau memutuskan untuk berkedudukan di Pakuan sebagai "Susuhunan"
karena ia telah lama tinggal di sina menjalankan pemerintahan
sehari-hari mewakili mertuanya. Sekali lagi Pakuan menjadi pusat
pemerintahan.

Zaman Pajajaran diawali oleh pemerintahan Prabu Jayadewata yang bergelar
Sri Baduga Maharaja prabu silihwangi yang memerintah selama 39 tahun
(1482 - 1521 M). Pada masa inilah Pakuan Pajajaran mencapai puncak
perkembanganya.

Gemah Ripah Loh Jinawi, daerah kekuasaanya sepertiga pulau Jawa yang
terbentang Luas dari Ujungkulon sampai ke Dataran tinggi Dieng jawa
tengah. Wilayah ini kala itu di sebut tataran Sunda.

Singkat Cerita Setelah Prabu Silihwangi ditinggal nyi Subang Larang ke
Rahmat Allah, istri yang paling dicintainya.

Sedangkan Raden Walangsungsang yang juga putra mahkota Kerajaan
Pajajaran berkeinginan untuk berguru agama Nabi Muhammad SAW. Lalu, ia
mengutarakan maksudnya kepada ayahandanya, Prabu Siliwangi.

Prabu Siliwangi menyetujui Walangsungsang dari istana. Pangeran
Walangsungsang lahir dikeraton Pajajaran bertepatan dengan Tahun 1423
Masehi. Pada masa mudanya ia memperoleh pendidikan yang berlatar
belakang kebangsawanan dan politik, kurang lebih 17 tahun lamanya ia
hidup di Istana Pajajaran.

Pangeran Walangsungsang  lalu meninggalkan istana Pakuan Pajajaran. Ia
menuruti panggilan mimpi untuk berguru agama Islam kepada Syekh Nurjati,
seorang pertapa asal Mekah di bukit Amparan Jati Cirebon.

Dalam perjalanan mencari Syekh Nurjati, Walangsungsang bertemu dengan
seorang pendeta Budha bernama Resi Danuwarsi. Kemudian Beliau pergi
menuju Gunung Dihyang di Padepokan Resi Danuwarsih, masuk wilayah
Parahiyangan Bang Wetan. Resi Danuwarsih adalah seorang Pendeta Budha
yang menjadi penasehat Keraton Galuh, ketika Ibukota Kerajaan masih di
Karang Kamulyan Ciamis. Sulit dibayangkan bagaimana keteguhan Sang
Pangeran yang Muslim, berguru kepada seorang Pendeta yang secara
lahiriah masih beragama Budha. Tapi Mungkin saja secara hakiki sang
Danuwarsih sudah Islam meskipun tingkah lakunya masih Hindu-Budha.
Tetapi yang jelas kedatangan Putra Sulung Prabu Siliwangi di Padepokan
Gunung Dihyang disambut suka cita oleh pendeta Danuwarsih. Dan untuk
menyempurnakan kegembiraan tersebut, sang Guru menikahkan putri
satu-satunya yang bernama Endang Geulis. Darinyalah lahir seorang putri
yang bernama Nyai Mas Pakungwati yang kelak kemudian hari menjadi
permaisuri Kanjeng Sunan Gunung jati.

Begitupun Rara Santang adik Walangsungsang yang juga berkeinginan untuk
mempelajari Agama Islam, Rarasantang amat bersedih hati ditinggalkan
pergi oleh kakaknya. Ia terus menerus menangis. Jerit hatinya tak
tertahankan lagi hingga akhirnya ia pun pergi meninggalkan istana Pakuan
Pajajaran. Lalu, Prabu Siliwangi mengutus *Patih Arga* untuk mencari
sang putri kesayangannya. Ia tidak diperkenankan pulang jika tidak
berhasil menemukan Rarasantang. Namun, usaha Patih Arga sia-sia belaka
karenanya ia tidak berani pulang. Akhirnya, *Patih Arga* mengambil
keputusan mengabdi di negeri *Sumedanglarang*, yang pada waktu Naleddra
Raja Sumedanglarang ke 6 yaitu Raden Tirtakusuma atau lebih dikenal
Sunan Tuakan (1237 – 1462 M)

Sementara itu, perjalanan Rarasantang telah sampai ke Gunung Tangkuban
Perahu dan bertemu dengan Nyai Ajar Sekati. Rarasantang diberi pakaian
sakti oleh Nyai Sekati sehingga ia bisa berjalan dengan cepat. Nyai
Sekati memberi petunjuk agar Rarasantang pergi ke gunung Cilawung
menemui seorang pertapa. Di gunung Cilawung, oleh ajar Cilawung nama
Rarasantang diganti menjadi Nyai Eling dan diramal akan melahirkan
seorang anak yang akan menaklukkan seluruh isi bumi dan langit, dikasihi
Tuhan, dan menjabat sebagai pimpinan para wali. Selanjutnya, Nyai Eling
diberi petunjuk agar meneruskan perjalanan ke Gunung Merapi.

Cerita beralih dengan menceritakan Resi Danuwarsi yang juga dikenal
dengan nama Ajar Sasmita, yang tengah mengajar Walangsungsang. Sang
Danuwarsi mengganti nama Walangsungsang menjadi Samadullah dan
menghadiahi sebuah cincin bernama Ampal yang berkesaktian.

Ketika keduanya tengah asyik berbincang-bincang tiba-tiba datanglah
Rarasantang yang serta merta memeluk kakaknya. Di Gunung Merapi,
Walangsungsang dinikahkan dengan Indang Geulis putri dari Resi
Danuwarsi. Sesuai dengan petunjuk Resi Danuwarsi, Samadullah beserta
istri dan adiknya meninggalkan Gunung Merapi menuju bukit Ciangkup
bersama Indang Geulis dan Rarasantang.

Di bukit Ciangkup tempat bertapa seorang pendeta Budha bernama Sanghyang
Naga, Samadullah diberi pusaka berupa sebilah golok bernama Golok
bercabang. Setelah mengganti nama Samadullah, Sanghyang Naga memberi
petunjuk agar Samadullah melanjutkan perjalanan ke Gunung Kumbang
menenemui seorang pertapa yang bergelar Nagagini yang sudah teramat tua.

Nagagini adalah seorang pendeta yang mendapat tugas dewata untuk menjaga
beberapa jenis pusaka : kopiah waring, badong bathok (hiasan dada dari
tempurung), serta umbul-umbul yang harus diserahkan kepada putera Pajajaran.

Atas petunjuk Nagagini, Walangsungsang kemudian berangkat ke Gunung
Cangak. Nagagini memberi nama baru bagi Walangsungsang, yakni
Karmadullah. Ketika tiba di Gunung Cangak, Walangsungsang melihat pohon
kiara yang setiap cabangnya dihinggapi burung bangau. Walangsungsang
bermaksud menangkap salah seekor burung bangau itu, tetapi khawatir
semuanya akan terbang jauh.

Ia teringat akan pusakanya kopiah waring yang khasiatnya menyebabkan ia
tidak akan terlihat oleh siapapun termasuk jin dan setan.  Kopiah Waring
segera ia pakai, lalu ia mengambil sebatang bambu untuk membuat bubu
yang dipasang disalah satu cabang kiara. Dalam bubu itu diletakkan
seekor ikan. Burung-burung bangau tertarik melihat ikan dalam bubu
hingga membuat suara berisik dan menarik perhatian raja jin bangau
(Sanghyang Bango) yang segera mendekati rakyatnya. Raja jin Bango
berusaha mengambil ikan dalam bubu, namun ia terjebak masuk ke dalam
perangkap dan tak dapat keluar, dan akhirnya ditangkap oleh
Walangsungsang. Sanghyang Bango mengajukan permohonan agar tidak
disembelih, dan ia menyatakan takluk kepada Walangsunsang serta
mengundangnya untuk singgah di istananya guna diberi pusaka.

Di dalam istana, Raja Jin bango berubah menjadi seorang pemuda tampan
dan menyerahkan benda pusaka berupa : periuk besi, piring, serta bareng.
Periuk besi dapat dimintai nasi beserta lauk pauknya dalam jumlah yang
tidak terbatas, piring dapat mengeluarkan nasi kebuli, sedangkan bareng
dapat mengeluarkan 100.000 bala tentara. Raja Jin Bango memberi nama
Raden Kuncung kepada Walangsungsang yang kemudian melanjutkan perjalanan
ke Gunung Jati.

Setibanya di gunung Jati, Walangsungsang menghadap Syekh Nurjati yang
juga bernama Syekh Datuk Kafi yang berasal dari Mekah, dan masih
keturunan Nabi Muhammad dari Jenal Ngabidin. Lalu, Walangsungsang
berguru kepada Syekh Nurjati dan menjadi seorang muslim dengan
mengucapkan syahadat. Setelah ilmunya dianggap cukup, Syekh Datuk Kafi
menyuruh Walangsungsang untuk mendirikan perkampungan di tepi pantai.
Walangsungsang memenuhi perintah gurunya. Ia pun berangkat menuju Kebon
Pesisir, berikut istri dan adiknya.

Perkampungan baru yang akan dibukanya kelak dikenal dengan nama Kebon
Pesisir, sedangkan pesantrennya diberi nama Panjunan. Dalam pada itu,
Syekh Datuk Kafi memberi gelar kepada Walangsungsang dengan sebutan Ki
Cakrabumi. Selanjutnya, Ki Cakrabumi membuka hutan dengan Golok Cabang.
Dengan kesaktian Golok Cabang, hutan lebat telah dibabat dalam waktu
singkat. Ketika bekerja membabat hutan, pohon-pohonan roboh dengan
mudah, lalu golok mengeluarkan api dan membakar kayu-kayu hutan sehingga
dalam waktu singkat pekerjaan sudah selesai. Hutan yang dirambah cukup
luas sehingga pendatang-pendatang baru tidak perlu bersusah payah
membuka hutan. Dalam waktu singkat, pedukuhan baru itu sudah banyak
penduduknya, dan mereka menamakan Cakrabuwana dengan sebutan Kuwu
Sangkan. Kuwu Sangkan sendiri tidak bertani karena pekerjaannya hanyalah
menjala ikan dan membuat terasi. Jemuran terasi yang dibuatnya
membentang ke selatan hingga Gunung Cangak di tanah Girang. Suatu
ketika, ia pulang ke rumahnya yang terletak di Kanoman, ternyata
gurunya, Syekh Datuk Kahfi telah berada disana.

Ketika Syekh Datuk Kahfi menemui Walangsungsang di Kebon Pesisir, ia
menganjurkan supaya Walangsungsang dan adiknya menunaikan ibadah haji ke
Mekah. Di Mekah kemudian mereka berkenalan dengan Patih dari Mesir yang
sedang mencari permaisuri untuk rajanya, dari perkenalan itu akhirnya
Raja Mesir menikah dengan nyi Rara santang dengan mas kawin sorban, Rara
santang tinggal di Mesir bersama Suaminya dan Kian Santang Pulang
kembali ke pulau Jawa, ketika Rarasantang sedang hamil tersiarlah kabar
bahwa Raja Mesir wafat saat berkunjung ke negri Rum di kerajaan
saudaranya, kesedihan Rarasantang yang sedang hamil tua itu tak
terbayangkan lagi mendengar kematian suaminya, apalagi masa kehamilannya
telah mencapai usia 12 bulan. Rarasantang di karuniai anak kembar yaitu
Syarif Hidayatulloh dan Syarif Arifin.

Ketika mereka berdua dewasa, tahta kerajaan Mesir diturunkan kepada
Syarif Hidayatullah tapi beliau menolaknya dan memberikanya pada adik
kembarnya Syarif Arifin, Syarif Hidayatullah lebih memilih berdakwah ke
pulau Jawa di tanah leluhurnya.  Setelah sampai Di muara Jati beliau
bertemu dengan Walangsungsang, uwanya yang telah berganti nama pangeran
Cakrabuana, kemudian dinikahkanlah Syarif Hidayatullah dengan putri
uwanya yang bernama Nyi mas Pakung Wati.

Kemudian Syarif Hidayatullah di Angkat menjadi Waliyulloh dengan sebutan
Sunan Gunung Jati dengan gelar Tumenggung Syarif Hidayatullah bin
Maulana Sultan Muhammad Syarif Abdullah dan bergelar pula sebagai
Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Jati Purba Panetep Panatagama Awlya
Allah Kutubid Jaman Wali Sanga.

Pada tahun 1479 M, kedudukan Pangeran Cakrabuana sebagai Raja di keraton
Pakungwati kemudian digantikan Sunan Gunung Jati, Beliau lalu mendirikan
Kesultanan Cirebon Sebagai Pusat Penyebaraan Agama Islam di tataran
Sunda. Pertumbuhan dan perkembangan yang pesat pada Kesultanan Cirebon
dimulai oleh Syarif Hidayatullah dengan membentuk Dewan Dakwah Sembilan
Wali atau Wali Songo sebagai tokoh Ulama penyebar Agama islam di Jawa.

Dan kemudian Syarif Hidayatullah diyakini sebagai pendiri dinasti
raja-raja Kesultanan Cirebon dan Kesultanan Banten serta penyebar agama
Islam di Jawa Barat seperti Majalengka , Kuningan , Kawali (Ciamis),
Sunda Kelapa  dan Banten.

Di kisahkan, setelah kerajaan-kecil kecil bawahan pakuan Pajajaran
berhasil di taklukan oleh kesultanan Demak dan Cirebon dan rakyat
pajajaran hampir seluruhnya masuk Islam dan para pejabat tinggi
pajajaran kebanyakan lari kedaerah Banten yaitu daerah baduy kabupaten
Rangkas dan ada yang ke Garut serta ke Cirebon.

Rakyat dan pembesar kerajaan pajajaran yang tidak mau masuk Islam dan
masih setia mengikuti ajaran terdahulunya yang masih bertahan di
kerajaan Padjajaran, keadaan itu membuat Prabu Siliwangi bersedih hati,
ketenangan, kedamaian dan ketentraman batinnya bergejolak, karena
rakyatnya masih ada yang mengikuti ajaran terdahulunya dan  diantara
istri dan putra-putrinya Prabu Silihwangi ada yang tidak masuk ajaran
Islam yang pernah diikrarkannya pada sumpah perkawinannya dengan nyi
Subanglarang dengan maskawin berupa tasbih dipondok pesantren syekh Quro
di karawang, *sehingga timbul perpecahan dari dalam kerajaan Pajajaran
sebagai penerus kerajaan berikutnya.*

Prabu Siliwangi merasa malu apa di waktu itu prabu Silihwangi
terkalahkan pasukan Islam. Hingga pada tanggal 11 Suklapaksa bulan
Wesaka 1501 Sakakala atau tanggal 8 Mei 1579 M Pajajaran *“Sirna ing
bumi”* Ibukota Padjajaran jatuh ke tangan pasukan Kesultanan Surasowan
Banten.

Pada tahun 1578 tepatnya pada hari Jum’at legi tanggal 22 April 1578
atau bulan syawal bertepatan dengan Idul Fitri di Keraton Kutamaya
Sumedang Larang Pangeran Santri menerima empat Kandaga Lante yang
dipimpin oleh Sanghiang Hawu atau Jaya Perkosa, Batara Dipati
Wiradidjaya (Nganganan), Sangiang Kondanghapa, dan Batara Pancar Buana
Terong Peot membawa pusaka Pajajaran dan alas parabon untuk di serahkan
kepada penguasa Sumedang Larang dan pada masa itu pula Pangeran
Angkawijaya  Pangeran Kusumadinata II dinobatkan sebagai raja Sumedang
Larang dengan gelar Prabu Geusan Ulun (1578 – 1610) sebagai nalendra
penerus kerajaan Sunda dan mewarisi daerah bekas wilayah Pajajaran,
sebagaimana dikemukakan dalam Pustaka Kertabhumi I2 (h. 69) yang
berbunyi; “Ghesan Ulun nyakrawartti mandala ning Pajajaran kangwus
pralaya, ya ta sirnz, ing bhumi Parahyangan. Ikang kedatwan ratu
Sumedang haneng Kutamaya ri Sumedangmandala” (Geusan Ulun memerintah
wilayah Pajajaran yang telah runtuh, yaitu sirna, di bumi Parahiyangan.
Keraton raja Sumedang ini terletak di Kutamaya dalam daerah Sumedang)
selanjutnya diberitakan “Rakyan Samanteng Parahyangan mangastungkara
ring sira Pangeran Ghesan Ulun” (Para penguasa lain di Parahiyangan
merestui Pangeran Geusan Ulun). “Anyakrawartti” biasanya digunakan
kepada pemerintahan seorang raja yang merdeka dan cukup luas
kekuasaannya. Dalam hal ini istilah “nyakrawartti” maupun “samanta”
sebagai bawahan, cukup layak dikenakan kepada Prabu Geusan Ulun, hal ini
terlihat dari luas daerah yang dikuasainya, dengan wilayahnya meliputi
seluruh Padjajaran sesudah 1527 masa Prabu Prabu Surawisesa dengan batas
meliputi; Sungai Cipamali (daerah Brebes sekarang) di sebelah timur,
Sungai Cisadane di sebelah barat, Samudra Hindia sebelah Selatan dan
Laut Jawa sebelah utara. Daerah yang tidak termasuk wilayah Sumedang
Larang yaitu Kesultanan Banten, Jayakarta dan Kesultanan Cirebon.
Dilihat dari luas wilayah kekuasaannya, wilayah Sumedang Larang dulu
hampir sama dengan wilayah Jawa Barat sekarang tidak termasuk wilayah
Banten dan Jakarta kecuali wilayah Cirebon sekarang menjadi bagian Jawa
Barat.

Pada saat penobatannya Pangeran Angkawijaya berusia 22 tahun lebih 4
bulan., sebenarnya Pangeran Angkawijaya terlalu muda untuk menjadi raja
sedangkan tradisi yang berlaku bahwa untuk menjadi raja adalah 23 tahun
tetapi Pangeran Angkawijaya mendapat dukungan dari empat orang
bersaudara bekas Senapati dan pembesar Pajajaran, keempat bersaudara
tersebut merupakan keturunan dari Prabu Bunisora Suradipati. Dalam
Pustaka Kertabhumi I2 menceritakan keempat bersaudara itu “Sira paniwi
dening Prabu Ghesan Ulun. Rikung sira rumaksa wadyabala, sinangguhan
niti kaprabhun mwang salwirnya” (Mereka mengabdi kepada Prabu Geusan
Ulun. Di sana mereka membina bala tentara, ditugasi mengatur
pemerintahan dan lain-lainnya), sehingga mendapat restu dari 44 penguaa
daerah Parahiyangan yang terdiri dari 26 Kandaga Lante, Kandaga Lante
adalah semacam Kepala yang satu tingkat lebih tinggi dari pada Cutak
(Camat) dan 18 Umbul dengan cacah sebanyak + 9000 umpi, untuk menjadi
nalendra baru pengganti penguasa Pajajaran yang telah sirna. Tidak
semuanya bekas kerajaan bawahan Pajajaran mengakui Prabu Geusan Ulun
sebagai nalendra , sehingga terpaksa Prabu Geusan Ulun menaklukan
kembali kerajaan-kerajaan tersebut seperti Karawang, Ciasem, dan Pamanukan.

Kerajaan Pajajaran dan Prabu Silihwangi*“Sirna ing bumi”* bukan
berdasarkan perang melawan anak dan cucunya melainkan hanya semata-mata
tidak ingin membanjiri darah dengan anak cucunya apa lagi prabu
siliwangi adalah ayah yang bijaksana dan Raja yang penuh wibawa pada
rakyatnya.

Sekian, apabila ada kesalahan saya mohon maaf,apabila terkandung
kebaikan semata-mata karna Allah SWT dan semoga bermanfaat untuk kita semua.


*Prabu Siliwangi seorang Muslim dan seorang Waliyullah*


Silsilah Prabu Siliwangi
Prabu Siliwangi seorang raja besar dari Pakuan Pajajaran seorang Muslim
juga seorang Wali Allah . Putra dari Prabu Anggalarang kerajaan Gajah
dari dinasti Galuh yang berkuasa di Surawisesa atau Kraton Galuh. Pada
masa mudanya dikenal dengan nama Raden Pamanah Rasa. Diasuh oleh Ki
Gedeng Sindangkasih, seorang juru pelabuhan Muara Jati.
Silsilah Prabu Siliwangi sebagai ke turunan ke-12 dari Maharaja Adimulia.

1. MAHA RAJA ADI MULYARATU GALUH AJAR SUKARESI nikah ka Dewi
NaganingrumNyai Ujung Sekarjingga a Puputra :
2. PRABU CIUNG WANARA  a Puputra :
3. SRI RATU PURBA SARI a Puputra :
4. PRABU LINGGA HIANG  a Puputra :
5. PRABU LINGGA WESI   a Puputra :
6. PRABU SUSUK TUNGGAL a Puputra :
7. PRABU BANYAK LARANG a Puputra :
8. PRABU BANYAK WANGI  a Puputra :
9. PRABU MUNDING KAWATIPRABU LINGGA BUANA a Puputra :
10. PRABU WASTU KENCANA (PRABU NISKALA WASTU KANCANA ) a Puputra :
11. PRABU ANGGALARANG (PRABU DEWATA NISKALA) nikah ka Dewi Siti
SambojaDewi Rengganis a Puputra :
12. SRI BADUGA MAHA RAJA (WALIYULLOH JAYA DEWATA RADEN PAMANAH RASA
DENGAN GELAR : PRABU SILIWANGI) 1459-1521 M

GADUH ASISTEN MAUNG BODAS TI BANGSA JIN NGARANA SI TABLOPRABU GILING
WESI SAKTI DI CURUG SAWER TALAGA MAJALENGKA MAQOM PRABU SILIWANGI DI
RANCAMAYA – BOGOR ngaosna ka Syekh Quro Karawang ( Syekh Hasanuddin bin
Yusuf Al-Husainy madzhab Hambaliy,

GURU PRABU SILIWANGI
1. Syekh Quro Karawang (Syekh Hasanuddin bin Yusuf  bani Al-Husain cucu
Nabi Saw)
2. Syekh Datuk Kahfi Cirebon yang juga dari Bani Al Husain cucu Nabi
Muhammad Saw.


*SEKILAS SIROHRIWAYAT HIDUP PANGERAN PAMANAH RASA (PRABU SILIWANGI) *

Pangeran Pamanah Rasa Menjadi Raja Di Kerajaan Gajah
Semenjak abad empat belas setelah Pangeran Anggalarang mengajarkan
kembali keilmuanya untuk mejadi seorang raja, agar bisa memimpin
kerajaan dan rakyat-rakyatnya, dari situ Pangeran Pamanah Rasa di angkat
oleh ayahnya pangeran Anggalarang menjadi raja ke dua dari kerajaan
Gajah, yang disebut-sebut kerajaan Gajah itu simbol atau tanda lambang
kerajaan yang di bawa dari adat atau budaya, karena jika punya kerajaan
harus tahu nama kerajaannya.

Pangeran Pamanah Rasa berkelana, dan mempunyai Macan Putih (dari bangsa
Jin)
Pangeran Pamanah Rasa ingin mencoba keluar meninggalkan
saudara-saudaranya ( yakni Prabu Rangga Pupukan dan Prabu Jaya Pupukan )
dan rakyat gajah, untuk keluar dari kerajaan gajah  guna mencari ilmu
dan mengunjungi kerajaan-kerajaan yang lain sambil beliau memperkenalkan
diri bahwa beliau yang memegang kerajaan Gajah, Beliau pergi sendiri
tidak di kawal oleh satu orang pun padahal prajurit-prajuritnya banyak
yang menawarkan diri agar di kawal, tetapi beliau tetap pergi sendiri.

Setelah beliau keluar dari hutan, beliau merasa haus lalu mencari air
untuk minum. Akhirnya Pangeran Pamanah Rasa menemukan air terjun yang
besar (air terjun ini bernama curug sawer di Majalengka). Setelah beliau
mendatangi air terjun tersebut Pangeran Pamanah Rasa kaget karena di
sekelilingnya banyak harimau putih nan besar.

Harimau Putih tersebut menghampiri Pangeran Pamanah Rasa, sudah hampir
sampai tinggal beberapa langkah lagi Harimau Putih itu mau menerkam
Pangeran Pamanah Rasa.Pangeran Pamanah Rasa memakai keilmuannya membuat
gulungan angin besar, dan angin tersebut di bentuk dan dipadukan dengan
air terjun yang mengalir menggunakan tenaga dalam ilmu kanuragan, di
bentuklah menjadi gulungan angin dan air yang dijadikan senjata untuk
melawan Harimau Putih itu ternyata tak ada pengaruhnya bagi harimau
putih itu, karena harimau putih itu jelmaan dari jin ifrit, sehingga
harimau putih itu menerkam Pangeran Pamanah Rasa dan Pangeran Pamanah
Rasa pun menakisnya dengan gelang timah yang ada di tangannya, sehingga
Harimau putih itu pun menjerit kesakitan, dari situlah Pangeran Pamanah
Rasa mengetahui kelemahan Harimau putih itu yakni dengan gelang yang
terbuat dari Timah, maka dibukalah 2 gelang timah itu dari kedua
tangannya, ketika harimau putih itu mau menerkam dengan gesitnya
Pangeran Pamanah Rasa memasukan gelang dari timah itu ke kedua tangan
Harimau putih itu dan satu gelang lagi ke kedua kaki Harimau putih itu
sehingga dari situlah Harimau Putih pun kalah tak berdaya, menjerit
meminta ampun kepada Pangeran Pamanah Rasa. Dari kejadian itulah
Pangeran Pamanah Rasa mengetahuinya bahwa harimau putih itu bukan
harimau biasa karena harimau itu bisa berbicara seperti manusia, maka
Harimau Putih jadijadian yang mau mencelakakan Pangeran Pamanah Rasa itu
bertobat, dan ia akan mempertanggung jawabkan semua perbuatannya yang
sudah di lakukan padanya, Sebelum Pangeran Pamanah Rasa berangkat
Harimau Putih jadijadian itu memberi pakaian, Karena pakaian pangeran
sobek bekas pertarungan tadi. Pangeran Pamanah Rasa di kasih pakaian
dari kulit harimau oleh Harimau Putih jelmaan dari Jin itu. Harimau
Putih jelmaan dari jin itu merasa kurang cukup apabila hanya memberi
pakaian saja, jadi dia memutuskan untuk mengabdi kepada Pangeran Pamanah
Rasa dengan mendampingi beliau.

Pangeran Pamanah Rasa kembali ke kerajaan Dengan Mongol Pati
Pangeran Pamanah Rasa perasaannya tidak tenang, beliau takut ada apa-apa
sesuatu yang buruk menimpa pada kerajaannya.Pangeran Pamanah Rasa
menempuh perjalanan dalam waktu tiga hari untuk sampai ke kerajaan.

Eyang Jaya Perkasa yang disuruh dan yang dititipi memegang kerajaan
mendapatkan surat dari kerajaan Mongol Pati untuk masalah wilayah, surat
dari kerajaan Mongol Pati, yang isi suratnya mengajak berperang. Eyang
Jaya Perkasa menggantikan Pangeran Pamanah Rasa dikarenakan tiga hari
lagi dari kerajaan Mongol Pati mau nyerang ke kerajaan Gajah. Secara
terus menerus berlangsung dengan hebatnya, saling hantam senjata tajam
dan sebagainya. Tidak lama kemudian Harimau Putih jelmaan dari jin itu
mendadak keluar berhamburan entah dari mana datangnya, ada beberapa
Harimau Putih muncul , menyerang prajurit Mongol Pati, tak lama kemudian
prajurit kerajaan Mongol Pati mundur kocar kacir di amuk Harimau Putih,
sebagian lagi mati oleh Harimau Putih.

Siang itu juga perang selesai, Harimau Putih berjejer menghadap Panglima
Eyang Jaya Perkasa dan prajuritnya. Tak lama kemudian dihadapan Harimau
Putih yang berbaris, Pangeran Pamanah Rasa mendadak ada disamping
Harimau Putih yang lebih besar, dari sana prajurit-prajurit tertunduk
nyembah kepada beliau, seketika Harimau Putih yang berbaris lenyap
menghilang, tinggal satu lagi yang disamping Pangeran Pamanah Rasa.


Mengganti Nama Kerajaaan Gajah menjadi Pakuan Pajajaran
Dan Membuat Simbol Senjata Kujang Yang Pertama
Pangeran Pamanah Rasa sudah menghitung nama apa yang baik untuk
mengganti nama kerajaan yang sekarang. Terus beliau mempertimbangkan
bersama panglimanya, kata Pangeran Pamanah Rasa.

Negara kita Negara sunda, maka kita bisa disebut orang sunda, kemudian
sekarang jamannya sudah agak beda bukan jaman purba lagi, memang sejak
dulu kerajaan Gajah terkenal, berkat Ramahanda saya, yang masih termasuk
jaman purba, dengan simbol Gajah, disatukan jadi simbol kerajaan, datang
dari petunjuk yang jadi kekuatan berdirinya kerajaan Gajah. juga sama,
Negara ini juga ada nama, yaitu Negara yang kita diami adalah tataran
sunda yang termasuk dari simbolnya yaitu binatang yang paling buas yaitu
Harimau sunda tersebut harus benar-benar dipegang oleh saya, jadi harus
dipercepat membuat barang-barang yang membentuk pisau untuk ciri dari
kerajaan sunda sebagai simbol yang bisa menyimpan kekuatan, buatkan
pisau berbentuk Harimau sebanyak tiga buah.

Pada waktu itu juga Pangeran Pamanah Rasa menyuruh ke Eyang Jaya Perkasa
untuk membuat senjata, yaitu harus menyimbolkan tataran sunda, senjata
sunda yaitu pisau yang berbentuk Harimau, sebagai awal mula sejarah
dibuatnya tiga senjata yang berbentuk Harimau tiga warna, yaitu kuning,
hitam, putih senjata-senjata tersebut diminta untuk langsung dibuatkan.

Senjata pertama yang berwarna hitam, dibuat dari batu yang jatuh dari
langit yang sering disebut meteor, yang dibakar oleh Pangeran Pamanah
Rasa sendiri, dibentuk besi yang diperuntukkan untuk membuat senjata
tersebut.

Senjata Kedua dibuat dari air api yang dingin, yang warnanya kuning
dibekukan menjadi besi kuning.Senjata ketiga dari besi biasa yang
direndam dalam air hujan menjadi putih berkilau.

Barang sudah jadi tinggal namanya, semalam penuh Pangeran Pamanah Rasa
memikirkan nama untuk barang itu, tepat ayam berkokok tepat ditemukan
nama untuk ketiga barang tersebut, yaitu dengan bahasa sandi, bahasa itu
sangat tepat untuk barang senjata yang sudah jadi, yaitu namanya KUJANG,
dikarenakan barangnya ada tiga, beda beda warna tapi bentuknya sama
disebut jadi KUJANG TIGA SERANGKAI, YANG ARTINYA BEDA-BEDA TAPI TETAP
SAMA atau nama yang beda warna tapi berkaitan, dikarenakan bentuknya
sama, Pangeran Pamanah Rasa bicara lagi.

Nah saya ini ada petunjuk yaitu jika dari barang sudah selesai sekarang
masalah nama kerajaan, dikarenakan saya ada yang membantu yaitu bangsa
jin atau Harimau Harimau ghaib, jadi saya membawa nama kerajaan dari
Negara Gajah dengan kerajaan Harimau, bila disatukan maka namanya
disebut PAKUAN PAJAJARAN disatukan lagi oleh barang yang tiga itu yang
namanya KUJANG jadi tepat sudah, nah ditatar sunda ini lahir Kerajaan
Pajajaran.

Eyang saat mengganti kerajaan ini namanya bukan untuk saya sendiri tapi
untuk rakyat semua supaya ada perubahan untuk semuanya, oleh karena itu
kita semua harus mengikuti jaman, sekarang sudah agak maju jamannya
dikarenakan harus di iringi oleh ilmu ekonomi, hal itu dari melihat
kerajaan yang lain, hal itu juga untuk merebut kerajaaan Galuh yang
membayar Mongol Pati untuk menyerang kerajaan kita, jadi kita juga sama
kita serang kerajaan Galuh dengan tenaga baru, prajurit Gajah dan
prajurit Harimau kita satukan memakai Bahasa sandi, jadi nama ini
Pajajaran. Nah begitu barangkali rencana saya, Pangeran Pamanah Rasa
bicara begitu ke panglimanya dikarenakan ingin didukung o leh
panglimanya, jawab Eyang Jaya Perkasa; Iya Pangeran, saya mengikuti,
dikarenakan itu petunjuknya, laksanakan saja jangan takut dibantu oleh
saya Insya Allah, nah itu jawaban Eyang Jaya Perkasa dengan menyebut
Insya Allah dikarenakan Eyangnya seorang yang beragama islam beda dengan
Pangerannya.

Pangeran Pamanah Sari Masuk Islam Oleh Syekh Quro
Pangeran Pamanah Rasa berganti nama menjadi Pangeran Pamanah Sari untuk
menaklukan Syekh Quro (yakni Syekh Hasanuddin bin Yusuf  dari bani
Husain cucu Nabi Saw) atas perintah ayahandanya Prabu Anggalarang, namun
waktu mau menyerang ke pesantren Quro yang berada di karawang milik
Syekh Quro, Pangeran Pamanah Sari mendengar Alunan Bacaan Al-Qur`an yang
merdu sekali, sehingga penyeranganpun dibatalkan akhirnya Pangeran
Pamanah Sari menyelidiki siapakah gerangan yang telah membaca Al-qur`an
itu ? ternyata setelah diselidiki yang membaca Al-Qur`an itu seorang
Gadis yang Cantik Jelita, sehingga Pangeran Pamanah Sari terpikat oleh
kecantikannya, kemudian Pangeran Pamanah Sari mendatangi Syekh Quro
untuk melamar Gadis Cantik Jelita itu, yang tadinya bertujuan menyerang
jadi berbalik haluan menjadi bentuk pelamaran, namun Syekh Quro
menyarankan agar mendatangi ayah aslinya yang bernama ki Gedeng
Tapa,beberapa hari kemudian Pangeran Pamanah Sari meminta kepada ki
Gendeng Tapa membawa putrinya untuk dinikahi oleh Pangeran Pamanah Sari,
penawaran itu sudah diserahkan semuanya kepada Syekh Quro sebab Nyi
Subang Larang sudah menjadi putri angkatnya Syekh Quro.

Pangeran Pamanah Sari datang lagi ke Syekh Quro. Setelah sampai
ditempatnya Syekh Quro, Pangeran Pamanah Sari berbicara hanya pokok
masalah penting saja, yaitu tentang mau menikahi Nyimas Subang Larang,
Syekh Quro menerima lamaran Pangeran Pamanah Sari namun dalam masalah
itu Syekh Quro meminta syarat yang harus di penuhi dan dilakukan yaitu
ada 3 syarat :Yang pertama harus masuk islam, yang kedua harus belajar
ngaji, yang ketiga harus berangkat dulu ke haji, itulah 3 syarat yang
diberikan oleh Syekh Quro kepada Pangeran Pamanah Sari.

Pangeran Pamanah Sari Kebingungan dengan persyaratan tersebut karena
terlalu berat buat beliau karena beliau dari agama Hindu, tetapi karena
ada yang ingin dicapai oleh Pangeran Pamanah Sari maka Pangeran Pamanah
Sari memutuskan untuk menerima 3 syarat tersebut dan Syekh Quro berjanji
menentukan waktu untuk mengislamkan Pangeran Pamanah Sari yaitu satu
hari setelah Pangeran Pamanah Sari menyanggupinya, tidak terlalu lama
waktu yang ditunggu telah tiba. Pangeran Pamanah Sari siap untuk di
Islamkan, beliau datang kepada Syekh Quro untuk di Islamkan ketika
sampai ke tempatnya Syekh Quro. Semua orang dikumpulkan ke dalam
ruangan, ki Gendeng Tapa menyaksikan Pangeran Pamanah Sari di Islamkan,
tidak terlalu lama Pengeran Pamanah Sari diberikan janji oleh Syekh Quro
sambil memegang tangannya dengan mengucapkan dua kalimah Syahadat (
Syahadatain ) setelah selesai membaca Syahadat kemudian dicukur Rambut
kekufurannya dan mandi masuk Islam kemudian disunat dan Pangeran Pamanah
Sari dianggap sah menjadi muslim, seminggu kemudian  Pangeran Pamanah
Sari langsung menjalankan syarat yang kedua yaitu belajar ngaji.

Syekh Quro langsung mengajarkan, siang malam Pangeran Pamanah Sari
belajar ngaji dengan Syekh Quro, karena ingin bisa serta ingin cepat
mengejar pada syarat yang ketiga, tidak lama kemudian setelah 5 bulan
Pangeran Pamanah Sari bisa ngaji seperti membaca huruf arab, sholat, dan
pemikiran Islam seperti apa artinya Islam, semua ilmu agama islam telah
diserapnya.

Syekh Quro bingung dan heran Pangeran Pamanah Sari bisa belajar dengan
cepat, padalah sampai tingkatan semua itu, bisa butuh waktu sekitar dua
atau tiga tahun. Pangeran Pamanah Sari langsung meminta syarat yang
ketiga yaitu naik haji, Syekh Quro langsung menyiapkan Pangeran Pamanah
Sari sebab Pangeran Pamanah Sari mau dibawa ke Arab yaitu ke Mekah
tampat orang naik Haji, beliau dikasih tahu dulu oleh Syekh Quro harus
itikaf, berdiam diri di Mekah selama empat puluh hari.

Pangeran Pamanah Sari Berangkat ke Haji
Setelah Syekh Quro menjelaskan, Pangeran Pamanah Sari mengerti dan
menyanggupi, pada malam itu juga Syekh Quro membawa Pangeran Pamanah
Sari ke Mekah. Pangeran Pamanah Sari berangkat ke Mekah di bawa terbang
oleh Syekh Quro sampai ke Mekah membutuhkan waktu satu malam, berangkat
malam sampai subuh tiba di Mekah langsung sholat shubuh, setelah sholat
subuh Syekh Quro dengan Pangeran Pamanah Sari istirahat dulu, setelah
istirahat langsung melaksanakan ibadah haji sejak pertama melaksanakan
sholat berjamaah sampai amalan-amalan yang diajarkan oleh Syekh Quro
diamalkan, sehari penuh berkeliling Kabah.

Pangeran Pamanah Sari kebingungan kenapa dirinya jadi begini, sudah
beberapa hari Pangeran Pamanah Sari ada perubahan dalam dirinya
sedikit-sedikit dosa dan kajadian-kajadian oleh beliau yang dialami
seperti nyata kelihatan nampak seperti mimpi buruk atau jelek, Pangeran
Pamanah Sari sampai menangis habis-habisan di depan Kabah. Semenjak itu
Pangeran Pamanah Sari percaya Islam dan percaya adanya Allah, empat
puluh hari tidak terasa sudah berlalu Pangeran Pamanah Sari dibawa
pulang oleh Syekh Quro setelah sampai kembali ke tempat, banyak yang
berkumpul menunggu yang pulang dari haji.

Malam itu juga Syekh Quro dengan Pangeran Pamanah Sari sudah sampai
ditempat, pulang dari haji. Karena malam itu sudah pada lelah tidak
terlalu lama setelah mengobrol lalu istirahat.

Ayam sudah bekokok yang artinya waktu sholat subuh, Pangeran Pamanah
Sari yang biasanya bangun pagi setelah mata hari bersinar, tetapi
sekarang masih gelap juga sudah bangun untuk sholat subuh dengan Syekh
Quro, setelah sholat subuh Pangeran Pamanah Sari melanjutkan Wirid dan
dzikir sampai matahari terbit.

Setelah selesai wirid dan Dzikir, Pangeran Pamanah Sari ditanya oleh
Syekh Quro dalam masalah pernikahannya dengan Nyai Subang Larang, dari
situ Pangeran Pamanah Sari ingin bicara dulu kepada semuanya, karena
sebelumnya beliau ada niat hati yang jelek, setelah belajar dengan Syekh
Quro, Pangeran Pamanah Sari mengalami banyak perubahan dalam dirinya dan
tahu mana ajaran yang benar dan mana ajaran yang salah, oleh karena itu
Pangeran Pamanah Sari menjelaskan yang sebenarnya bahwa dia yang
sebenarnya adalah Raja di Kerajaan Pajajaran, setelah di jelaskan ada
yang terkejut, ada yang langsung menyembah dan sebagainya, tetapi Syekh
Quro biasa saja karena sudah tahu dari awalnya juga, tidak ada yang
membuat marah satupun malahan senang Pangeran Pamanah Sari berterus terang.

Pamanah Sari Menikah dengan Nyimas Subang Larang
Dikarenakan Syekh Quro sudah berjanji kepada Pangeran Pamanah Sari dalam
syarat yang ketiga yaitu menikahkan Nyimas Subang Larang dengan Pangeran
Pamanah Sari. Pangeran Pamanah Sari langsung gembira mendengar perkataan
Syekh Quro, semua yang ada disitu terus memastikan atau menentukan
hari-harinya untuk pernikahan yang baik, Itu semua diserahkan kepada
Syekh Quro yang lebih mengetahui waktu yang baik. Tidak lama waktu sudah
ditentukan oleh Syekh Quro, ada waktu tiga hari untuk mempersiapkannya.
Waktu tiga hari terasa cepat tidak disangka-sangka Pangeran Pamanah Sari
menikah juga dengan Nyimas Subang Larang, pada hari itu pesta besar
dilaksanakan, namun hanya dipenuhi oleh para santri Syekh Quro saja dari
pertama sampai akhir (yakni tanpa memberitahukan ayahandanya dan  rakyat
pajajaran).

Pangeran Pamanah Sari Menjadi Penguasa di Cirebon dan Bergelar Prabu
Siliwangi. Kemudian Pangeran Pamanah Sari Menikah dengan Nyimas  Ambet
Kasih putri kandung Raja Sindang kasih (Majalengka) yakni putri Ki
Gedeng Sindangkasih. Pangeran Pamanah Sari dengan Nyimas  Ambet Kasih
sudah resmi menjadi suami istri. Pangeran Pamanah Sari berkumpul dengan
istri-istrinya menjadi hidup bersama-sama. Tidak lama kemudian Ki Gedeng
Sindangkasih menyerahkan sebagian tanah Cirebon karena yang sebagian
lagi kepunyaan Ki Gendeng Tapa Raja singapura, lantas Pangeran Pamanah
Sari menerima pemberian mertuanya itu, tidak lama kemudian Ki Gendeng
Tapa sudah tua dan berusia lanjut akhirnya yang sebagiannya lagi di
berikan juga kepada Pangeran Pamanah Sari, jadi tanah Cirebon di pegang
oleh Pangeran Pamanah Sari semuanya, tidak lama kemudian para sesepuh
berkumpul dengan Pangeran Pamanah Sari, Ki Gedeng Tapa, Ki Gedeng
Sindangkasih, Ki Dampu Awang dan Ki Susuk tunggal, beserta
istri-istrinya Pangeran Pamanah Sari yakni ada 4 : Nyimas  Ambet Kasih
putri kandung Ki Gedeng Sindangkasih, Nyimas Subang Larang, Nyimas
Aciputih Putri dan Nyimas Ratna Mayang SundaNyimas Kentring Manik

Istri yang pertama Nyimas Aciputih Putri dari Ki Dampu Awang, istri yang
kedua yaitu Nyimas Subang Larang putri Ki Gedeng Tapa yang ketiga yaitu
Nyimas  Ambet Kasih putri kandung Ki Gedeng Sindangkasih yang ke empat
yaitu Nyimas Ratna Mayang Sunda Nyimas Kentring Manik putri Ki Susuk
Tunggal. Semuanya pada kumpul sebab Pangeran Pamanah Sari sakti mandra
guna dan pintar, terkenal dimana-mana yang menguasai kerajaan Pajajaran,
Pangeran Pamanah Sari oleh sesepuh di beri julukan SANG PRABU SILIWANGI
yang artinya raja kerajaan Pajajaran yang harum dimana-mana terkenal
dimana-mana, Pangeran Pamanah Rasa atau Pangeran Pamanah Sari menjadi
terkenal dengan gelar Sang Prabu Siliwangi.

Prabu Siliwangi hidup jaya sampai dengan beliau mempunyai putra dari
istri yang pertama.

Yakni dari Nyimas  Aciputih Putri dari Ki Dampu Awang  berputra :
1. Mundingsari AgeungRaden Arya Seta
2. Munding Kelemu WilamantriMantri Kasurudan TapaMantri Kasurutapa
3. Munding Dalem
4. Dalem Manggu Larang
5. Balik Layaran alias Sunan Kebo Warna

Dan dari istri yang kedua, yakni dari Nyimas Subang Larang mempunyai 2
orang putra dan 1 orang putri :
1. Pangeran CakrabuanaWalangsungsang (H. Abdullah Iman bergelar Sunan
Caruban)
2. Syarifah Muda`im Nyimas Lara Santang
3. Raja Sangaraprabu kiansantang (H Mansur bergelar Sunan Rohmat Suci
Godog Garut ).
Ketiga-tiganya masuk Islam.seperti kata pepatah orang sunda “uyah mah
tara tees ka luhur“ artinya sifat orang tua turun ke anak, mana mungkin
ayahnya hindu anaknya Islam, karena keumuman orang sunda menganut Islam
tabi`i yakni islam turunan , karena ayahnya Islam maka anaknya juga Islam.

Dan dari istri yang ketiga, Yakni dari Nyimas  Ambet Kasih mempunyai 2
putra yaitu :
1. Prabu Liman Sanjaya
2. Raden Sake alias Prabu Wastu Dewataprabu basudewa

Dan dari istri yang keempat, yaitu dari Nyimas Ratna Mayang SundaNyimas
Kentring Manik berputra :
1. Prabu  SurawisesaRaden Jaka mangundra Prabu Guru GantanganMunding
Laya DikusumaJaka Puspa.
2. Raden  Gantangan Wangi Mangkurat Mangkunagara
3. Raden Gantang Nagara
4. Raden Gantang PakuanRaden Ne-Eukeun
5. Raden Meumeut Raden AmeutRaden Ceumeut




*Prabu Siliwangi MenghilangkanKerajaan Pajajaran Pindah ke Alam Jin
(Alam Ghaib)*

Prabu Siliwangi dari keempat istrinya beliau mempunyai keturunan sampai
beliau lupa terlalu lama tinggal di Cirebon. Tidak lama kemudian
datanglah perajurit Pajajaran yang di utus oleh panglimanya untuk
menjemput Prabu Siliwangi kembali pulang ke kerajaan, karena Kerajaan
Pajajaran membutuhkan seorang Raja.

Prabu Siliwangi bingung karena sudah berbeda agama. Prabu Siliwangi
sudah muslim sedangkan di kerjaan Pajajaran masih beragama Hindu.
Akhirnya prabu Siliwangi Mengambil jalan pintas untuk menyelesaikan
masalah itu.

Sebelum Pergi Prabu Siliwangi berpesan kepada seluruh istrinya agar
tanah Cirebon dan ajarannya harus turun-temurun sampai pada anak cucu
mereka.

Lalu Prabu Siliwangi berangkat kembali ke karajaan Pajajaran bersama
para prajurit dan ditemani oleh macan putih dari bangsa jin yang telah
diangkat menjadi panglima oleh Prabu Siliwangi.Waktu Yang dibutuhkan
untuk kembali ke kerajaaan pajajaran sekitar 3 hari, tetapi karena Prabu
Siliwangi telah mempunyai Ilmu Saefi Angin maka tak disangka-sangka
mereka bisa sampai tujuan hanya dalam waktu setengah hari. Seluruh
rakyat Kerajaan dan segenap keluarga menyambut kedatangan Prabu
Siliwangi, mereka menyembah Prabu sepanjang jalan menuju Kerajaan, lalu
Prabu di sambut dengan suka cita oleh kakeknya Panglima Eyang Jaya
Karsa, Prabu Siliwangi masuk ke dalam kerajaan tak ada yang berubah satu
pun di kerajaan masih seperti waktu di tinggalkan dulu.

Beberapa hari terakhir Prabu Siliwangi memikirkan bagaimana Fitnah dari
rakyat-rakyatnya apabila mereka tahu bahwa dirinya Sudah di Islamkan
oleh Syekh Quro. Sebenarnya Beliau Telah memikirkan hal ini semenjak
berada di tanah Cirebon bagaimana caranya supaya menghilangkan Fitnah
atau perkataan-perkataan dari rakyatnya yang tidak tahu tentang agama,
tidak lama kemudian Prabu Siliwangi mendatangi Macan Putih panglimanya
supaya membantu Negara Pajajaran dipindahkan Ke alam Jin (alam Ghaib).

Prabu Siliwangi Menunggu datangnya Bulan Purnama untuk menjalankan
Rencananya itu Ketika Pintu GHAIB terbuka, kebetulan datangnnya Bulan
purnama hanya 2 hari lagi, sambil menunggu Prabu Siliwangi bersama macan
putih malam-malam pergi ke batas Kerajaan Pajajaran untuk menanam pohon
jeruk, dari batas kerajaan supaya ketika Menghilang tidak meninggalkan
jejak sedikitpun dan tidak ada bukti apapun.

Akhirnya Malam kedua di bulan Purnama waktu yang telah ditentukan oleh
Prabu Siliwangi Datang Juga, Beliau Bersama Macan Putih menyireup agar
semua rakyatnya tidak ada yang mengetahui satu juga pindahnya karajaan
Pajajaran dari alam dzohir ke alam ghaib. Prabu Siliwangi langsung
memindahkan kerajaan tersebut dengan orang-orangnya, memakai ilmu dengan
dibantu oleh Macan Putih menghilang. Nah semua negara kerajaan Pajajaran
pindah dari alam dzohir ke alam ghaib

Sabtu, 13 Februari 2016

Salah satu penyebab sepeda matic atau honda vario 150 cc

Selamat pagi brosis.   ???
Saya mau berbagi pengalaman sedikit tentang masalah honda vario 150cc.

Seminggu yg lalu sepeda vario saya tiba-tiba MATI dan pada saat itu sepeda saya dalam ke adaan parkir di samping kos saya.
Sudah browsing kesana kesini tapi tidak dapat jawaban yg memuaskan.
Akhirnya saya punya inisiatif sendiri untuk mengecek kabel-kabel
Eh ternyata inisiatif saya bekerja 100% he he
Dan ternyata ada salah satu kabel yg mengarah ke jagrak samping PUTUS
Dan ternyata penyebabnya adalah TIKUS.
Ya tikus juga penyebab sepeda SAYA mati.
BUKAN berarti sepeda mati karena ada konsleting dan segala macam.
Saya rasa cukup sampai disini dulu brosis dan klo ada kata-kata yg tidak berkenan maafkanlah karena saya masih pemula dan juga tidak pandai merangkai kata. Trims and assslamualaikum

Senin, 26 Oktober 2015

Merindukan seorang kekasih

 saat ku terbangun dari tidurku !!

 mentari pagi mulai menyapa" dan

 mengintip dibalik tirai hati

 dan disaat itu seakan ku dengar nyanyian kalbu

 yg mana suaranya tak asing di telingaku..

 ia , mungkin itu adalah suaranya dia yg sedang merindukan aku

 wahai kasih...!!!

 benerkah itu engkau..???

 ku disini merindukan mu.?

 seandainya saja saat ku membuka mata dirimu ada di depan mataku...

 sungguh betapa bahagianya diriku, dan mungkin

 dunia ini akan sangat indah hanya dalam satu kedipan mata... 

 mungkin dengan cinta dan kasih sayangku

 tidak sepenuhnya membuatmu bahagia, namun 

aku akan berusaha selalu membahagiakanmu dan

 akan menjadi yg terbaik buat kamu

 i love you kasih

 aku disini merindukanmu

                                                                                                                           

                                                                                                                           by kasihmu

Sabtu, 12 September 2015

cinta berakhir karena kesalah pahaman

kebahagiaan adalah impian semua orang
ea .. siapa juga yg gak mau bahagia
he he he...............
okay
langsung aja ke permasalahan nya.

sepenggal kisahku
dulu aku mempunyai seorang kekasih yg cantik dan juga manis..ci huy, he he
tapi masalahnya fikirannya kurang dewasa
dan hubungan kita sudah 2 tahun jalan tapi sayangnya hubungan kita berakhir karena sebuah kesalah pahaman...ea tuh sih memang aku yg salah
masalahnya aku gak tau dia suka main kejutan-kejutan
aku taunya baru kali ini.

dulu hubungan kami baik-baik saja dan awal berakhirnya kisah cintaku ke dia sebut saja namanya si H
waktu dia pergi ke bandung main-main kerumah saudaranya
semenjak itu kami gak pernah bertemu lagi sampai sekarang meskipun dia sudah balik ke kampung halamannya, karena hubungan kami sudah putus alias 'the end'
dia dulu lama banget di bandung meskipun cuma 2 mingguan, he he kalau cinta 1 hari aja terasa sebulan tau'
next..
setiap hari kami selalu komunikasi dan saya bertanya terus setiap hari kapan akan balik ke kampung halaman? aku sudah kangen banget ke kamu sayang ?
dia jawab" aku belum tau sayang soalnya aku belum punya uang.
yes alasan kamu sayang,
jawabnya ea bener aku gak bohong sama kamu sayang.
stelah lama-lama kemudian belum ada kepastian akhirnya aku bilang putus alias the end
malah yg aku dengar tangisan n dia berkata: perlu kamu tau kalau aku udah mesen tiket untuk pulang ke kampung dan akan memberi kejutan sama kamu tapi kamu malah mutusin aku...
setelah itu aku bener-bener bingung tapi karena ke egoisanku aku sudah tak peduli lagi karena sudah berkali2 aku tanya malah bilang gak tau terus.

ia itulah kisah sepenggal ku bersama dia dan sekarang aku ingin bertemu dengan dia lagi untuk meminta maaf tapi waktu masih belum menjawabnya.
salam kenal buat agan-agan bloger

Tentang cinta

Cerbung “Kisah Cinta Kita Part 6”Kamu : ehh tangan aku..aku bukan Vita...!!!Iqbaal : *menoleh* hah?? Sorry aku pikir kamu vitaKamu : ya gpp kokIqbaal : Ya allah senyumannya dia bikin gua terbang *batin iqbaal*Kamu : hmm.. kamu mau nemuin vita?Iqbaal : Iya..tadi aku pikir kamu Vita abisnya baju kamu sama kyk Vita sihh dan lagian tadi aku liat kamu bareng AldiKamu : iyaa sihh tapi aku mau gabung sama bastianIqbaal : yaudah kalo mau gabung silahkan..Kamu : Kamunya gimana? Mau nyari Vita?Iqbaal : Hmm..gajadi sihh pengen disini aja:)Kamu : Trus kamu ga jadi kerumah pohon?Iqbaal : Kan ga ada temen..Kamu : hahapengen sih nemenin kamu.. tapi....Iqbaal : tpi apa?? Ohh..kamu takut??Kamu : *mengangguk*Iqbaal : Takut itu jangan dipelihara,jadiin rasa takut itu jadi sebuah tantangan.Duniah itu indah kalo ga ada yg kamu takutiKamu : trus sekarang kamu mau aku naik?Iqbaal : kalo kamu mauuu why not?Kamu : kalo nanti aku jatuh???Iqbaal : jatuh itu awal dari bangkit.. kamu ga bakal ngerasain sakit kalo kamu ga terjatuhKamu : makasih yaa baalIqbaal : makasih atas apa?Kamu : Makasih atas kata2 kamu.. baru sehari kenal kamu aku tau kamu itu aslinyakaya gimana..kemarinaku pikir kamu itu ngeselin bgt..tapi semakin aku deket sama kamu semakin aku tau gimana kamuIqbaal : Aku juga..dulu aku pikir kamu itu cewek rese’ ,krnwktu pertma ketemu kamu ,kamu itu bikin aku bete.Kamu : haha:D tapi aslinya baikkann??Iqbaal : Iya sihh..naik ke atas yuk??Kamu : ayukkKetika Menaiki TanggaKamu : Baal aku takutIqbaal : coba deh kamu pegang tangan akuKamu : Buat apa?Iqbaal : udah pegang ajaa..Kamu : yaudah *megangtangaiqbaal*Iqbaal : Apa yg kamu rasain?Kamu : apa ya?? Nyaman baal..Iqbaal : masih takut??Kamu : dikitt...Iqbaal : selain nyaman apa lagi?Kamu ; degdegan..Iqbaal :Berarti apa yg aku rasain juga kamurasainKamu : maksud kamu?Iqbaal : aku juga degdeganIqbaal : ywdah naik yukk??Kamu : bismillah..yukSesampainya diatasKamu : Yeee... akhirnya berhasil naik.Berarti aku udh ga takut lagiiiIqbaal : “gitu donk :)” *senyum kamu itu manis banget sih!aku baru sadar ternyata aku itu jatuh cinta sama kamu. Baru tau..ternyata gini yah rasanya jatuh cinta..bahagia bgt,*batin iqbaal*Kamu : Iqbaal ya Allah..senyum kamu itu loh baal.. Bikin aku terbang . Kamu itu orang pertma yg bikin aku pengen senyumterus*batin kamuIqbaal : suasananya indah bgt kan..Kamu : iyaaSementara Aldi,Kiki,Bastian,Jessi dan Vita yg melihat mereka berdua di rumah pohonAldi : Katanya (nama kamu) takut sama Rumah Pohon.Jessi : Iya..Kok dia bisa ga takut lagi?Bastian : dia kok naik yahh?Kiki : Dia emg kyk gitu Gaizz..dia akan berani lakuin apa yg dia takuti kalo ada orang yg mampu meyankinkan dia kalo dia ga akan apa-apa dan ga akan terluka.Aldi : jadi maksud lo Iqbaal mampu yakini dia gitu?Kiki : iyaa buktinya adek gua happy bgt deket IqbaalBastian ; iya,,Iqbaalnya juga happy tuhVita : Ya Allah hati gua kyk keiris-iris sekarang:( Cemburu liat mereka berdua..gua tau gimana LO (nama kamu) Lo itu susah bgt cinta ke cowok..begitu juga dengan iqbaal,,iqbaal itu anti cewek dia juga susah jatuh cinta..apa mereka saling jatuh cinta??Ya allah apa yg harus gua lakukan sekarang? *batin Vita*Setelah Mereka puas menikmati indahnya alam hijau disamping runah Aldi...Kiki : eh Di,,kita balik dulu yahh dh sore nihAldi : yahh gua kesepian lagi deh..Kiki : jgn gitu donk Di..kapan2 kita kesini lagi kokAldi : Hmm ya dehh...lagian besok gua sekolah kokKiki : gitu donkAldi :Kamu : ehh Di ..ini ada titipan dari mama aku Cepet sembuh yahhAldi : ini apa?Kamu : liat ajaa...Aldi : *membuka bungkusan* Wess Mama kamu tau aja kalo aku suka keju haha:D di kasih Roti selai keju gua gaiizz:)DIqbaal : yaiyah tante itu tau ..waktu itu kan Lo yg ngabisin keju dlm kulkasAldi : hahah:D masih ingat aja lu baal..Iqbaal : ya iyalah gua ingat orang kejadiannya belom setaunnAldi : emg kalo udah setaun bakalan lupa yah??Iqbaal : ya ga juga sihh...Bastian : debatnya udah belum?? Jadi pulang gak?Iqbaal : jadi kok bas..heheBastian : ywdah..Aldehhh kita balik yahh..GWS di..Aldi : Thx Gaizzz:)Semua: urwel di..Aldi : ohh iya (nama kamu) Say thx to yourMomKamu : siiipMereka pun pulang kerumah masing2 .Seminggu kemudian.Disekolah,hari masih pagi.Iqbaal : wess gua nyampe dluan:) prokprokprok *tepuk tangan sendiri*Kemudian vita datang...Vita : Ihh gila lu tepuk tangan sendiriIqbaal : eh Eloo vit..kok gua yg dluan nyampe sih?? Kan elo yg dluan berangkat.Vita : tadi gua singgah bentar dirumah Om gua ,dia baru pulang dari rumah sakit.Iqbaal : ohh.yag lain belum pada dtg yahh?Vita : iya..masuk aja yukk??Iqbaal : yukkkDi kelas iqbaal dan vita bercanda dan tertawa bersama.Mereka tidak sadar bahwa ada kamu yg cemburu melihat mereka berduaKamu : Ya Allah!!keliatanya mereka berduabahagia bgt.apa mereka saling mencintai ya?Kalo iya..apa arti kedekatan aku sama iqbaal wktu dirumah Aldi?Disitu aku bahagia bgt bisa deket sama iqbaal.Waktu itu juga iqbaal keliatannya bahagia bgt didekat aku..Dan seperti aldi bilang,iqbaal itu jarang-jarang dekat sama cewe..apa aku cinta sama iqbaal? Ahh gamungkin..tapikenapa saat didekat iqbaalaku selaly nyman??Tiba2 ada seseorang yg datang....Orang itu : berarti Lo jatuh cinta sama dia..Kamu : ....???Sampai sini dulu yahhh ..Tunggu part berikutnyaHargai yg ngetik lohhh
posted from Bloggeroid